...untuk teman-teman terkasih, bapak ibu dosen, kakak-kakak senior, saudara-saudaraku yang lebih berpengalaman, dan pastinya untuk Papa Mama yang sangat sangat aku cintai..

Kamis, 31 Maret 2011

SOEKARNO-HATTA MASUK PERINGKAT 10 BESAR (!)

Di dalam hidup ini, kebersihan merupakan hal yang utama. Dimulai dari kebersihan diri sendiri, rumah dan lingkungan tempat tinggal, serta tempat umum. Perilaku masyarakat di suatu tempat dapat diukur dengan melihat kebersihan dari lingkungannya. Tempat-tempat umum seperti taman, jalan raya, halte, stasiun, pelabuhan dan bandara pun harus mengutamakan kebersihan. Karena di tempat umum itulah segala kegiatan masyarakat berlangsung.

Salah satu tempat umum yang sangat vital adalah bandar udara internasional yang merupakan pintu gerbang suatu negara. Bandara merupakan tempat persinggahan mobilisasi penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Indonesia yang merupakan negara berkembang mempunyai warga negara yang aktif melakukan perjalanan ke luar negeri. Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara internasional yang berada di ibukota, Jakarta (tepatnya di Cengkareng). Sudah selayaknyalah suatu bandara internasional mengikuti standar kebersihan yang sesuai dengan standar yang berlaku di dunia, karena orang asing yang masuk ke wilayah Indonesia pertama kali akan memijakkan kakinya di bandara ini.

Perusahaan pengelola bandara ini sudah sewajarnya mengikuti standar yang berlaku. Kebersihan di bandara ini harus diutamakan, sebab akan menimbulkan kesan “bersih dan nyaman”. Pengaturan limbah pembuangan, pencahayaan, lalu lintas penumpang dan arsitektur serta penataan taman agar sirkulasi udara tetap seimbang merupakan aspek-aspek penting yang harus diperhatikan. Tetapi dalam kenyataannya, bandara Soekarno-Hatta menduduki peringkat ke-10 “bandara paling buruk dan kotor di dunia”. Mulai dari toilet yang berbau tidak sedap dan tidak terawat, ruang tunggu yang “dihiasi” dengan asap rokok dan puntungnya, ventilasi yang kurang sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan tidak maksimal, antrian panjang di imigrasi, sudut-sudut terminal yang bedebu, dan kondisi AC yang sangat memprihatinkan menambah penderitaan penumpang yang penerbangannya delay.

Peringkat yang diperoleh ini bukan merupakan suatu kebanggaan, tetapi suatu peringatan bahwa ternyata bandara kita masih jauh dari standar yang berlaku secara global. Angkasa Pura sebagai badan pengelola Soekarno-Hatta mempunyai “PR” yang penting agar di masa berikutnya, bandara ini lolos “10 besar bandara paling baik dan bersih di dunia”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar